Dalam setiap kampanye marketing baik secara digital ataupun konvensional, tujuan utamanya adalah untuk memperoleh prospek atau leads. Prospek atau leads adalah orang yang tertarik dengan produk atau jasa yang Anda tawarkan.
Dalam sebuah skema bisnis, perolehan leads atau prospek potensial dikerjakan oleh bagian marketing dan yang merubah prospek tersebut menjadi customer dengan membeli atau menggunakan produk dilakukan oleh bagian sales. Bagaimana strategi follow up yang baik dan berhasil bergantung pada keterampilan masing-masing sales. Berikut beberapa tips follow up lead agar menjadi customer.
- Pilihlah Waktu Yang tepat Untuk Mulai Menghubungi Prospek
Pemilihan waktu yang tepat untuk menghubungi prospek untuk pertama kali penting. Jangan sampai Anda membiarkan prospek yang tertarik dengan bisnis dibiarkan tanpa adanya follow up dari Anda. Email atau telepon akan memberikan kesan kepada prospek bahwa Anda menghargai customer dan akan memberikan solusi yang tepat bagi permasalahannya.
- Komunikasi Personal Lebih Baik
Dalam banyak kasus customer akan lebih sering merespon komunikasi yang dilakukan secara personal. Oleh karena itu, dengan automasi pesan yang disediakan oleh website, email, whatsapp, ataupun media sosial Anda dapat lebih mudah untuk menghubungi prospek. Namun, susunlah korespondensi yang terpersonalisasi. Maksudnya, dalam koresponden yang Anda buat dapat memasukan nama prospek dan informasi berdasarkan halaman yang dikunjungi di website Anda.
- Gunakan Berbagai Macam Channel Komunikasi
Dengan menggunakan berbagai saluran komunikasi, Anda harus selalu siap sedia manakala prospek menghubungi Anda melalui saluran komunikasi yang dipilihnya. Respon dengan segera pesan media, email, Whatsapp, ataupun telepon.
- Buatlah Jadwal Follow Up
Ingatlah, biasanya membutuhkan 7 atau 10 kali komunikasi agar prospek dapat terkonversi menjadi penjualan. Dengan membuat jadwal follow up akan membuat Anda konsisten dalam komunikasi dengan prospek Anda dan mencegah prospek untuk mencari-cari informasi tentang produk sendiri. Oleh karena itu, membuat jadwal follow up akan memberikan Anda gambaran follow up yang akan dijalankan.
- Buatlah Catatan Komunikasi
Jika Anda menggunakan CRM (Contact/Customer Relation Management) Anda telah melakukan hal yang benar. CRM akan memberikan Anda catatan setiap customer yang telah Anda follow up dan juga catatan tentang hasil dari komunikasi tersebut. Jika Anda belum menggunakan CRM, Anda dapat memanfaatkan Excel dan membuat spreadsheet yang memuat informasi prospek seperti kontak, catatan pertemuan, tanggal pertemuan, dan metode yang digunakan untuk merawat komunikasi dengan prospek tersebut.
- Belajarlah untuk Menghentikan Komunikasi dengan Prospek yang Tidak Potensial
Ada kalanya Anda harus menghentikan komunikasi dengan prospek yang tidak potensial. Oleh karena itu, Anda dapat membuat segmentasi setiap prospek berdasarkan kualifikasi tertentu. Tiga kualifikasi ini dapat Anda gunakan, seperti.
Apakah mereka berniat untuk melakukan pembelian?
Apakah mereka termotivasi?
Apakah yang melakukan keputusan pada hal tertentu?
Jika mereka tidak memiliki kualifikasi tersebut, maka jangan langsung mengeluarkan prospek tersebut dari daftar prosepek Anda, namun Anda dapat memasukannya dalam daftar prospek “to be followed up later” dan buatlah kampanye marketing dengan target prospek tersebut.
Kebutuhan akan digital IT sangat dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari, Bead IT Consultant merupakan pilihan tepat sebagai partner anda,kunjungi website kami dengan klik link ini : www.beadgrup.com